Archive for the ‘Ulama Kabaena – KH. Daud’ Category
Kabaena dikaruniai alam yang sangat indah, pulau yang sangat unik karena memiliki Batusangia yang menawan serta sungai Lakambula yang membelahnya. Dan ketika Anda mengunjungi Kabaena, menyempatkan diri ke Sagori adalah suatu keharusan untuk berwisata. Karena, lautnya itu tercatat sebagai salah satu dari Tujuh Lautan Terangker di Dunia versi On The Spot. Kabaena dengan keindahan yang alami, menjadi daya tarik yang layak dikunjungi sebab eksotisme yang ada di atas daratan dan di bawah lautnya tak terlukiskan dengan kata-kata dan sangat mengagumkan.
Bagi warga Kabaena di Rantau yang menginginkan suasana lain, susana yang lepas dari kepenatan dan kesibukan yang super padat khas orang Kota sebaiknya Anda kunjungi Kabaena pada musim liburan.
Panorama Kabaena menawarkan berbagai keindahan alam, saking indahnya sering kali orang yang telah mengunjunginya mensejajarkan keindahan panorama alamnya sebanding dengan panorama alam khas pulau Maladewa atau Madagaskar yang telah terkenal di dunia.
Pulau Kabaena yang terdapat di antara gugusan kepuluan di Sulawesi Tenggara yang secara administrasi masuk kedalam Kabupaten Bombana ini memiliki beberapa buah pulau, diantaranya pulau Vakao yang tidak berpenghuni serta pulau Sagori dan pulau Motaha yang merupakan tempat tinggal masyarakat Bajo dan masyarakat daratan Kabaena yang berkunjung.

KH. Daud bersama Siti Halija [Istri]

Sebelum kehadiran KH. Daud membawa Syiar Islam di Kabaena, Budaya animisme masih saja dipraktekan kendati agama yang mengilhaminya adalah Islam. Budaya nenek moyang juga terus tumbuh dan berkembang sejalan dengan perkembangan kebiasaan dalam kondisi objektif dari kehidupan masyarakat Kabaena zaman Mokole.Tapi hal pokok bagi keseluruhannya adalah bahwa agama Islam saat itu masih berfungsi sebagai alat pengatur dan sekaligus membudayakannya dalam arti mengungkapkan apa yang masyarakat Kabaena percaya dalam bentuk-bentuk budaya yaitu dalam bentuk etis, seni, struktur masyarakat, adat istiadat dan lain-lain. Jadi ada pluralisme budaya berdasarkan kriterianya. Hal ini terjadi karena masyarakat Kabaena merupakan homoreligius yang dapat berkreasi dalam kebebasan menciptakan pelbagai objek realitas dan tata nilai baru berdasarkan inspirasi. Dan ketika KH. Daud mengubah mindset berpikir, berperilaku dan beribadah, akhirnya masyarakat Kabaena menjadi masyarakat religius dengan populasi 100 persen beragama Islam.

Maqam KH. Daud

Bangunan Maqam KH. Daud
Terlihat langit membiru menaungi kompleks Pemakaman Syekh KH. Daud. Dengan ornamen makam yang di dominasi warna biru itu terletak di Pemakaman Umum Rarontole, Astova, Teomokole, Kabaena.
Dalam perjalanan hidupnya KH. Daud dihabiskan untuk syiar agama Islam di Kabaena. Beliau lebih mengedepankan kultur dalam syiarnya dan bersifat egaliter.